detoksifikasi itu penting !!!

Detoksifikasi itu penting, jangan ditunda.

Detoksifikasi itu penting dijalankan, untuk membantu menyeimbangkan keseimbangan asam-basa di tubuh. Kalau tubuh terlalu asam (dikenal dengan istilah asidosis), artinya keseimbangan asam-basa (pH darah) terganggu. Normalnya, pH darah manusia dijaga ketat di kisaran 7,35–7,45. Bila turun terlalu rendah (lebih asam), berbagai fungsi tubuh bisa terganggu.

Supergreen (SG) merupakan salah satu produk untuk melakukan Detoksifikasi dalam darah. Jutaan produk SG telah dikonsumsi dan memberikan efek sangat positif untuk membuang toksin dan meningkatkan fungsi organ tubuh.

Dampak yang bisa terjadi jika tubuh terlalu asam:

  1. Gangguan metabolisme
    Enzim dan reaksi biokimia tubuh tidak bisa bekerja optimal pada kondisi asam.
  2. Rasa lelah & lemah otot
    Karena sel sulit memproduksi energi dengan efisien.
  3. Gangguan pernapasan
    Napas bisa menjadi cepat atau pendek (sesak napas) karena tubuh berusaha membuang CO₂ (penyebab asam).
  4. Sakit kepala & kebingungan
    Asidosis dapat memengaruhi fungsi otak, menimbulkan pusing, linglung, bahkan penurunan kesadaran bila berat.
  5. Masalah tulang & otot (jika kronis)
    Pada jangka panjang, tubuh bisa “mengambil” mineral seperti kalsium dari tulang untuk menetralkan asam, sehingga berisiko osteoporosis atau pengeroposan tulang.
  6. Gangguan ginjal & jantung
    Ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan asam. Jika tidak terkendali, bisa memicu gagal ginjal atau gangguan irama jantung.

Penyebab umum tubuh terlalu asam

Asidosis metabolik: misalnya karena gagal ginjal, diabetes tidak terkontrol (ketoasidosis), diare berat, atau keracunan tertentu.

Asidosis respiratorik: akibat gangguan paru-paru (asma berat, PPOK, pneumonia) yang membuat tubuh menahan terlalu banyak CO₂.

Pola makan & gaya hidup (walau pengaruhnya tidak sebesar faktor medis): konsumsi berlebih makanan tinggi gula, daging olahan, minuman bersoda, alkohol, serta kurang sayur & buah bisa memperberat beban tubuh menjaga keseimbangan pH.


👉 Jadi, bila tubuh benar-benar “terlalu asam” hingga pH darah turun, itu kondisi medis serius yang bisa mengancam nyawa dan butuh penanganan segera.
Kalau maksudnya hanya “terasa asam” karena pola makan (misalnya sering minum soda, kopi, atau kurang sayuran), biasanya dampaknya berupa cepat lelah, nyeri otot, atau masalah pencernaan — tapi bukan berarti darah benar-benar asam parah seperti pada asidosis.

  1. Asidosis medis (darurat)

➡ pH darah benar-benar turun di bawah 7,35
Ini kondisi serius dan berbahaya. Biasanya terjadi karena penyakit.

Penyebab:

Gagal ginjal (asam tidak bisa dikeluarkan)

Diabetes tidak terkontrol (ketoasidosis diabetik)

Syok, infeksi berat, keracunan

Gangguan paru berat (CO₂ menumpuk → asam meningkat)

Gejala:

Sesak napas, napas cepat

Mual, muntah

Sakit kepala, lemas sekali

Bingung, linglung, bahkan bisa koma

Gangguan irama jantung

⚠ Kondisi ini harus segera ditangani di rumah sakit.


  1. Tubuh terasa “asam” karena pola makan & gaya hidup

➡ pH darah tetap normal, tapi tubuh “terasa lebih asam” karena metabolisme menghasilkan sisa asam yang banyak. Ginjal & paru masih bisa mengimbanginya, jadi tidak sampai darurat.

Penyebab umum:

Terlalu banyak daging merah, gorengan, makanan olahan, gula, kopi, alkohol, soda

Kurang buah, sayur, dan air putih

Stres kronis, kurang tidur

Jarang olahraga

Gejala ringan yang sering dikeluhkan:

Cepat lelah

Nyeri otot atau sendi

Pencernaan kurang lancar (asam lambung naik, kembung)

Kulit kusam, gampang sakit kepala

Nafas berbau lebih “asam”

Solusi gaya hidup:

Banyak konsumsi buah dan sayur (alkali/penetral asam)

Perbanyak minum air putih

Kurangi soda, alkohol, daging olahan

Olahraga rutin

Kelola stres dan tidur cukup


✨ Jadi singkatnya:

Asidosis medis → pH darah turun → gawat darurat.

Tubuh terasa asam → pH darah tetap normal → lebih ke akibat pola makan & gaya hidup.

Makanan/Minuman yang Cenderung “Mengasamkan” Tubuh (baiknya dibatasi, bukan berarti harus dihindari total)

Daging merah (sapi, kambing, babi)

Daging olahan (sosis, nugget, ham, kornet)

Ikan tertentu (ikan kalengan, ikan asin)

Produk susu tinggi lemak (keju olahan, krim, susu full cream berlebih)

Gula dan makanan manis (kue, permen, cokelat susu, minuman kemasan manis)

Minuman bersoda & alkohol

Kopi berlebihan (1–2 gelas masih oke, tapi kalau banyak bisa memperberat asam)

Gorengan, fast food, makanan instan

Kacang tanah, kacang mete, kacang kedelai olahan (tempe, tahu, kecap) → cukup asam walau ada manfaat lain


🥦 Makanan/Minuman yang Cenderung “Menetralkan / Alkali”

(sebaiknya lebih banyak porsinya setiap hari)

Sayuran hijau: bayam, kale, brokoli, selada, timun, seledri

Sayuran lain: wortel, buncis, labu, asparagus

Buah-buahan: apel, pir, pisang matang, pepaya, semangka, melon, alpukat

Buah sitrus (jeruk, lemon, lime) → rasanya asam, tapi setelah dicerna memberi efek alkali

Umbi-umbian: ubi jalar, kentang (tanpa digoreng)

Kacang almond & biji chia/flaxseed

Air putih (penting untuk membantu ginjal buang sisa asam)

Herbal & teh hijau (tanpa gula berlebihan)


⚖ Tips Praktis

Bukan berarti harus “anti daging” ya — protein tetap penting. Kuncinya seimbangkan dengan banyak sayur & buah.

Rasio ideal: 70–80% makanan alkali, 20–30% makanan asam.

Jika sering konsumsi makanan asam (misalnya makan sate atau steak), imbangi dengan lalapan atau jus sayur/buah.